'Parasut' adalah istilahku untuk mengingatkan diri sendiri.. BE CAREFULL IVY!!!. Hidup bersahabat dengan kita dalam caranya sendiri. Tuhan memiliki kuasa mutlak atas hidup kita. Keputusan DIA terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi, ketidaksesuaian itu, justru adalah persepsi yang muncul karena keterbatasan pengetahuan kita, tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Pada titik ini, keyakinan kita pada TUHAN sungguh diuji olehNYa.
Sejak awal, aku sadar perjalanan cinta ini penuh risiko. Tapi, adakah hidup tanpa risiko??? Adakah cita-cita tanpa perjuangan??? Teman... DIAM atau MELANGKAH..sama-sama mengandung risiko. Dan aku memilih untuk MELANGKAH!!!
Sadar bahwa ini perjalanan penuh RISIKO, maka aku membekali diriku dengan parasut. Jika diibaratkan terbang, dengan cita, harapan dan mimpiku untuk dapat bersama dia, aku sudah terbang sangat tinggi teman. Harapan telah kupupuk dalam kerangka doa. Ya, dalam perbincangan denganNya, aku sudah meminta dengan lugas kepada Tuhan. Nama 'sang pangeran' sudah kueja dengan jelas di hadapan Tuhan, sebagai seseorang yang kuharap direstui olehNya untuk menjadi pemimpin ku dunia akhirat.
Semakin tinggi aku memupuk harapan ini, semakin tinggi risiko aku jatuh. Sepenuh hati aku berharap, parasut yang sudah aku siapkan ini, tidak perlu aku gunakan, karena Tuhan menyambut dan menerima doaku. Namun tetap...pasarut ini harus dalam kondisi baik dan prima. Berserah diri kepada Tuhan, dan mengingatkan diri sendiri bahwa hidupku ada dalam genggamanNya.
Aku berpotensi patah hati? Iya... Tapi di sisi yang sama, aku juga berpotensi dapat menemukan kebahagiaanku, karena bersama seseorang yang aku sayangi...
Lalu, kenapa tidak mencoba dan berharap mungkin aku akan berhasil ;)
InsyaAllah...
DIA ada dalam setiap jejak proses ini
InsyaAllah...
DIA dengan segenap kekuasaan yang melekat padaNYa,
adalah parasutku cintaku...
to be continued...
siap terjun kapanpun, di manapun dengan segala resiko nya donk..
ReplyDeleteWaow... so logic!!
ReplyDeleteHati2
ReplyDeleteKetidaksesuaian
ReplyDeleteResiko
Harapan
Ketiga kata itu menjadi momok bagi kita semua yang akan melangkah...tapi berbahagialah bagi Anda yang telah melangkahkan kaki itu, karena itu semua hanyalah ada dalam pikiran kita saja....
Jangan sampai fatamorgana itu mengikat kaki teteh untuk segera melangkah...
Melangkahlah dengan Bismillah....
tulisan penuh inspiratif..
ReplyDeletecerita dengan pemikiran yang sangat bebas....