Monday, June 28, 2010

(16) Rindu yang semakin tajam...

padamu pangeranku
aku merindu dengan tetap melepaskanmu...
aku merindu dengan tetap melesat dalam keyakinan...
aku merindu dengan setia yang tidak terpasung...

tak lelah...
tak gusar...
tak tersakiti...

kepada semesta kukatakan,
tak ada kewajiban dalam rindu ini
tidak untukku yang merindukanmu
tidak untukmu yang aku rindukan
tidak untuk Tuhan yang tlah ijinkan rindu ini semakin tajam...

rinduku berbicara hanya dengan satu kata
...damai...

to be continued...

Friday, June 18, 2010

(15) Pengen jatuh cintaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!

Wkwkwkwkwkwkwkw.... Tergelak spontan kami tertawa bersama, menyusul teriakan temanku yang semangat mengatakan "pengen jatuh cintaaaaaaaaaaaaaaa!!!". Hihihihi... Cinta memang selalu didamba yah?!. Dengan semua lika liku 'rasa' yang dihadirkan oleh cinta, cinta tetap menjadi segenap rasa yang diinginkan untuk singgah dan menetap dalam hati kita. Aku jadi teringat sms ucapan selamat tahun baru dari seseorang. Sms yang tanpa kuhapal namun dapat kuingat persis, tersimpan rapi dalam laci memoriku. Mari kubagi kata demi kata.. "FAITH make all things possible, HOPE make all things work, and LOVE make all things beautifull". Sms diakhiri dengan doa, semoga ketiga hal tersebut terjadi padaku di tahun 2010. YES!!! Doa yang aku aminkan sepenuh hati ;)

Hmmm..mari kita garisbawahi kalimat terakhir "LOVE make all things beautifull". Sepakat gak??? Kalau aku seh sepakat. Apa dan bagaimana berlikunya jalan yang dilewati, menurutku cinta adalah sentuhan luar biasa pada jiwa. Aku orang yang percaya pada kekuatan cinta, memberi ruang pada hatiku bahwa love as part of human being nature sometime can drive us to go crazy. But of course we need to keep balance. So, nikmati 'gila'nya cinta dengan tetap mendampinginya bersama akal sehat dan pikiran yang jernih. Coz, menurutku cinta gak pernah salah tempat atau salah orang kok. Cuma persepsi kita aja yang tanpa sadar sering membatasi dan menyempitkan arti cinta itu sendiri. Uhuyyyy... ehem..ehem.. dah berlagak kayak filusuf cinta neh! Monggo, klo ada perspektif lain tentang cinta..lets share...

Yang jelas, aku termasuk orang yang meyakini kalau cinta itu BENAR. Cinta tidak pernah salah karena cinta berasal dari Tuhan. Yang suka bikin cinta itu ribet, ya pelakonnya. Karenanya, aku gak sepakat kalau cinta itu buta. Yang buta itu, adalah orang yang memilih untuk melihat dan menerima cinta dengan cara yang sempit. Padahal cinta itu luas maknanya. Arti dan makna cinta tidak statis. Pikiran yang positif dan luas, akan menjadi nutrisi untuk cinta yang powerfull, menggerakkan jiwa dalam aura yang postif dan cerah. I believe, have this kind of love will make us happy, apapun situasinya. Jadi ingat kata-kata Margaret Teacher, "do something what u have to do, is good, but love what u're doing, is everything!" (ini terjemahan english versi aku, tapi insyaAllah substansi tidak meleset hehehe). So, cintailah ‘cinta’ dengan cinta…

Well..welll... love is in the air, so lets fullfill our life with love... Banyak orang mendamba cinta sejati, dan menganggap bahwa cinta sejati sulit untuk didapat. Aku punya pendapat berbeda. Menurutku bukan sulit, tetapi kadang mungkin kita lupa, bahwa cinta sejati itu harus dimulai dari hati kita. Pastikan kesejatian dan ketulusan cinta yang kita berikan, maka itulah awal perjalanan cinta sejati menemukan pasangan sejatinya...

Perhaps, kita bisa mulai perjalanan cinta sejati dengan mencoba cermat pada niat. Yup, ada banyak alasan untuk mencintai dan dicintai. And of course, we have a free choice to love someone based on what concern. Papaku jatuh cinta pada mamaku pada pandangan pertama. Papa deeply in love, mama ‘belum cinta’, tapi memilih untuk menikah karena rasa patuh pada orang tua. Kepatuhan yang didasari keyakinan bahwa orangtua selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya. So they get married, and till now, when i look at them, i see everlasting love. See??? So many reasons available for us to love someone. Tinggal pilih, ikhtiarkan sepenuh hati, jalani dengan positif, sandarkan harapan hanya pada SANG SATU. Aku pribadi, memilih untuk mencintai dan dicintai karena Tuhan. I think we are all agree to be in the same believe, bahwa cinta karena Tuhan, InsyaAllah gak akan salah jalur...

So, seperti semangatnya teriakan temanku yang mengatakan "pengen jatuh cintaaaaaaaaaaaaa!!!", mari tetap semangat untuk MENERIMA cinta!!! Kata menerima aku kasih kapital, coz, full acceptance will give us power. MENERIMA kalau kita jatuh cinta dan cinta tersambut... MENERIMA kalau cinta masih harus diperjuangkan.. MENERIMA kalau cinta sedang hadir dalam wajahnya yang buram... MENERIMA kalau cinta bawa rasa bahagia dalam hati... MENERIMA cinta dalam semua bentuk situasinya…

Hayo semangat!!!
Cinta sejati memang langka, tetapi bukan berarti tidak ada!
Perhaps, cinta sejati sedang mendekat ke arah kita sekarang, a lil'bit more...
who knows???

To be continued...

Wednesday, June 16, 2010

"Short way"

Seorang Bapak paruh baya datang ke ruanganku. Bertanya tentang mekanisme bagaimana jika ingin mengundurkan diri sebagai mahasiswa. Ternyata beliau adalah orangtua salah satu mahasiswa di kampus ini. Aku menjelaskan singkat tentang prosedur yang perlu dilakukan. Sampai pada akhir penjelasan, sang Bapak mengatakan ingin ‘curhat’ tentang sesuatu. Kemudian, sambil menunjukkan satu lembar transkrip nilai, sang Bapak bertanya (aku merasakan cenderung lebih kepada meminta/memohon), agar pihak kampus bersedia untuk memberi nilai pada beberapa mata kuliah yang belum ditempuh. Sangat ringan beliau mengatakan, “anggap saja sebagai kenang-kenangan dari pihak kampus kepada anaknya”. Upsssssssssss…. :((((

Dikatakan terkejut, mungkin tidak terlalu. Coz, melihat gerak-geriknya, radar intuisiku sudah merasakan kalau yang bersangkutan ini punya maksud tertentu dari hanya sekadar bertanya tentang prosedur. Dan situasi seperti ini, bukan kali pertama, juga kali kedua aku hadapi. Baik mahasiswa ataupun orangtua mahasiswa, dalam beberapa kasus menunjukkan ada indikasi ingin penyelesaian masalah dengan gaya ‘short way’. Budaya yang semakin digemari oleh sebagian besar masyarakat kita. Ingin mendapatkan hasil terbaik, dengan cara yang sesingkat mungkin. Bahasa lain yang biasa digunakan adalah menghalalkan berbagai cara, atau berpikir instan.

Menjawab pertanyaan sang Bapak..aku tersenyum, sekaligus miris dalam hati. Ada apa di benak Bapak ini. Apa yang mendorong beliau untuk berusaha dengan cara seperti ini? Apa Bapak ini datang dengan insiatif sendiri? Atau karena desakan dan dorongan anak? Yang jelas, sang Bapak hanya datang sendiri, tanpa sang anak. Menempuh perjalanan dari luar kota, untuk niat yang sungguh sangat disayangkan, yaitu mengajak lembaga untuk berbohong, mencantumkan nilai untuk mata kuliah yang sama sekali belum ditempuh oleh anaknya. Aku perlu memberikan penekanan pada jawabanku beberapa kali, untuk kemudian baru membuat beliau (mungkin) mengerti bahwa hal semacam itu tidak bisa kami fasilitasi.

Well..well…tampaknya “short way’ semakin digemari. Pikiranku pun jadi tidak bisa dicegah untuk meluaskan perspektif kejadian siang kemarin pada banyak kasus di negeri ini. Sudah rahasia umum… mau jadi PNS, ada jalan pintas dengan cara menyuap orang yang punya “link”, atau langsung ke pejabat yang punya wewenang dan otoritas. Mau jadi Pemimpin, tebar amplop berisi uang, permintaan halus ‘pilih aku’. Ingin kasus cepat selesai, sogok aparat dengan rupiah. Ingin tak perlu bayar pajak, dekati petugas pajak, imingi sejumlah uang, urusan dijamin lancar. Tak ingin dihukum karena kesalahan, suap hakim dan jaksa. Ingin dapat ijazah tapi gak mau susah-susah belajar, bayar ongkos untuk terbitnya ijazah palsu.

Layaknya hukum permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, karena ‘short way’ semakin digemari, maka permintaan untuk penyelesaian di ‘belakang meja’, pun semakin meningkat juga. Bahkan kadang, pelayaan publik disetting seakan-akan mempermudah, padahal hanya kemasan ‘short way’ dengan imbalan tertentu. Apapun bentuknya, sampai dengan saat ini aku masih melihat semuanya berawal dari niat yang tidak baik, lalu didukung dengan adanya kesempatan. Kesempatan karena bertemu dengan orang-orang dengan niat yang sama, berkonspirasi, kemudian saling bantu. Perlahan…niat tak elok dengan perilaku yang tidak jujur pun menjadi terlembagakan, kuat, mengakar, dan menjadi hal yang ‘biasa’….

Berharap deman ‘short way’tidak semakin akut. Kupikir perlu adanya ketegasan sistem dan komitmen yang konsisten untuk mematuhi aturan yang sudah dibuat. Bahwa aturan berlaku sama untuk siapapun. Ruang untuk sikap fleksibel tetap diperlukan, karena tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan cara berpikir hitam putih. Namun, fleksibel ini jangan dimakani sebagai ruang untuk tawar menawar keadilan. Pada akhirnya, kebajikan hati, niat baik, kejujuran, dan keberanian untuk tetap berpihak pada yang benar…adalah modal untuk menahan lajunya berkembang cara berpikir ‘short way’ yang salah kaprah. Semoga kita tetap kuat hati untuk menjadi bagian dari yang baik, bukan yang tidak baik. Amien...

Keep hoping.. :)

Tuesday, June 15, 2010

Catatan Satu Pekan Tentang Kejujuran

Satu wajah tertunduk lemas, malu, kecewa, dan mungkin marah padaku… Beberapa contekan kudapati di bawah lembar jawabannya. Di lain waktu, satu mahasiswa kepergok sedang asyik gogling informasi melalui Blackbery, mencontek dengan gaya baru!!. Ada juga yang sibuk lirik kanan dan kiri, berharap ada yang bermurah hati sumbangkan ‘isi kepala’ untuk penuhi lembar jawaban ujian. Bermacam gaya, cara, dan upaya dilakukan. Tujuannya ingin mendapatkan nilai sempurna, tercetak di transkrip nilai, bekal untuk mendapatkan pekerjaan yang mampu mensupport masa depan sukses cemerlang.

Well..well…sungguh tidak ada yang salah dengan niatnya. Tetapi, cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan, adalah sesuatu yang akan mewarnai kualitas dari hasil yang dicapai… Tidak ada yang salah dengan niat untuk mendapatkan nilai sempurna. Tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mengantongi Transkrip Nilai bertuliskan IPK 3 koma sekian…. Forsure, aku tidak mengajak untuk menyalahkan orang. Aku hanya ingin merangkul lebih banyak teman yang bersedia saling bantu, mencapai apa yang diniatkan dan dicita-citakan dengan cara yang jujur dan terhormat.

Sekilas, di mata mahasiswa, atau bahkan di mata rekan kerja, aku mungkin terlihat sangat semangat dan cenderung haus untuk menemukan contekan di ruang-ruang ujian. Tidak demikian sesungguhnya. Selama satu pekan menyusuri ruang-ruang kelas, aku mencoba untuk mengisi hatiku dengan doa dan harapan, semoga kejujuran lebih banyak dari ketidakjujuran, semoga semakin sedikit contekan yang aku temukan di kelas, semoga semakin banyak mahasiswa yang percaya pada apa yang ada di dirinya, bukan percaya pada selembar atau berlembar2 contekan hasil ketekunan dan kreativitas dalam ketidakjujuran… Tidak ada kebanggaan ketika menemukan contekan, yang ada adalah rasa sedih dan kecewa…

Yup!! Komitmen jujur adalah perjuangan. Ada banyak godaan untuk berbuat tidak jujur. Mahasiswa yang memilih untuk jujur, akan menyediakan dirinya untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Pejabat yang menjadikan jujur sebagai sikap jiwanya, tidak akan menyia-nyiakan amanah rakyat ketika memimpin umat. Mahasiswa adalah asset. Mereka adalah calon pemimpin masa depan. Ada banyak orang pintar di negeri ini, tapi sungguh tak mudah menemukan orang yang jujur. Tapi kita tidak boleh putus asa. Karenanya, hayuuuu memilih untuk tidak menyerah pada ketidajujuran. Sekecil apapun yang bisa dilakukan, mari menjadi pribadi yang terus belajar untuk tetap menjadi jujur.

Masa ujian di kampus memang sudah, namun masih menyisakan banyak catatan dalam pikiran dan hatiku. Benih-benih kejujuran harus ditanam lebih banyak lagi. Kita akan selalu membutuhkan orang-orang yang jujur!!! Negara kaya yang bernama Indonesia ini sudah semakin tua dan keropos karena digerogoti oleh penguasa yang tidak jujur. Perhaps, kepada generasi muda, kita tidak bisa meninggalkan Indonesia dalam keadaan gemah ripah loh jinawi. Tetapi kita selalu punya pilihan untuk menanamkan benih kejujuran, mewariskan pelajaran yang berharga tentang keindahan dalam kebenaran.

Mari menjadi orang yang memulai untuk bersikap jujur, mempertahankan kejujuran,
dan melestarikannya sebagai keteladanan dalam berperilaku…

hayuuuu bareng… 


Tuesday, June 8, 2010

(14) Berserah, bukan menyerah!!!

"Apa yang kau rasakan??", seorang teman bertanya padaku, ketika aku berbagi padanya kisah dalam obrolan tentang cinta. hehehe. Apa yang aku rasakan atas situasi ini?? Situasi bahwa orang yang kutuju hatinya, telah menuju hati yang lain. Well, ada banyak cara untuk menyikapi dan menghadapi situasi ini. Mengutip perkataan seorang teman, 'berserah bukan berarti menyerah atau terserah!", begitulah aku memilih untuk menyikapi situasi ini. Berserah, tetapi bukan menyerah!!!

Setiap orang punya cara bagaimana mencintai dan menghadapi cinta. Buatku, cinta bukanlah perasaan yang bisa dihilangkan dan dipindahkan begitu saja. Cinta ini berharga!! karena jatuh cinta itu barang mahal untukku. Tidak mudah bagi hatiku untuk jatuh cinta. Bukan berarti dibuat rumit dengan segala kriteria. Aku melepaskan kriteria ku pada apa yang hatiku rasakan dan aku yakini!!! Sederhana, tak mudah menemukannya, coz hati...punya bahasanya sendiri ;).

Arti 'berserah' berangkat dari dasar keyakinanku bahwa cinta adalah milik Tuhan. So, aku serahkan cinta ini kepadaNya. Perihal akan DIA arahkan kemana cinta ini?? untuk siapa?? dan bagaimana caranya??, cukup bagiku berhenti pada titik: Tuhan berkuasa mutlak atas hati dan hidupku. 'Bukan menyerah' karena aku tidak mundur dengan situasi ini. Tidak mundur bukan dalam arti aku memaksa harus 'dia', walau tetap terbuka kemungkinan bahwa 'dia' bisa jadi adalah jawaban Tuhan. Tidak menyerah karena aku yakin, Tuhan sudah siapkan seseorang yang istimewa untukku.

Kapan doa terjawab? siapa jodohku?? forsure my friend, aku sungguh gak mau repot berpikir tentang bagaimana semuanya akan terjawab untukku. Syukuri setiap jejak proses, syukuri perasaan ini, tak memaksa siapapun, tidak merasa dipaksa, terima situasi apa adanya, genapkan ikhtiar, berdoa sepenuh hati, tetap membuka hati untuk berbagai kemungkinan yang akan terjadi...

Waktu dalam perjalanannya,
masih menyimpan cerita yang belum terceritakan...
karena esok, adalah misteri ;)

to be continued...

Saturday, June 5, 2010

(13) Flowing ....

Unik dan luar biasa yah???!!!
Bagaimana Tuhan menempatkan seseorang dalam satu situasi, melihat, memberi petunjuk, dan kemudian membiarkan kita untuk memilih. Yup!! Kita bisa memilih. Apakah kita memilih untuk melangkah, diam, berbuat sepenuh hati, setengah hati, atau 'masa bodoh'. Dalam proses menentukan pilihan, kita pun bisa memilih untuk bertanya atau tidak bertanya kepada Tuhan. Tuhan memfasilitasi sesuatu sesuai dan terserah keinginan kita, itu bisa jadi. Tapi Tuhan mengatur kita, itu pun BENAR.

'Esprit Glow' adalah nama yang diberikan oleh seorang sahabat untuk kisah-kisahku ini. Ketika Aku bertanya padanya, apa alasanmu memberi nama "Esprit Glow' untuk tulisan-tulisanku?? Dia mengatakan, karena cerita ini adalah tentang realitas dan harapanku yang akan terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu... Esprit Glow adalah 'spirit' !!!

So then, dengan 'Esprit Glow' aku ingin tetap berbagi 'spirit' !!!
Berbagi semangat, rasa optimis, dan keyakinan bahwa kita punya pilihan !
Bahwa semesta kemungkinan akan selalu ada untuk kita.

Esprit Glow adalah kisah yang akan terus berkisah...
Never know, what might be happened tomorrow
and i'am still on my way to find out !!!

To be continued ...

Tuesday, June 1, 2010

Ternak...

Dalam salah satu kalam-Nya, Allah mengumpamakan manusia seperti binatang ternak..bahkan lebih rendah dari binatang ternak. Tanpa sadar, jika berada dalam keramaian, terutama di tempat makan..aku jadi suka teringat ayat itu.

Aku cermati pola hidup 'ternak', aku bandingkan dengan kebiasaan manusia kebanyakan, yaitu makan, tidur, kawin, punya anak,terus demikian... sampai mati!!!

Benar sekali, jika tidak ada proses untuk bertanya pada diri sendiri..
mengapa kita hidup???
untuk apa???
bagaimana seharusnya hidup dijalani???
maka, hidup memang hanya akan menjadi rutinitas tanpa makna
dalam waktu yang terus berjalan maju.
Lalu, kita tersadarkan ketika semua sudah TERLAMBAT!!!.

Semoga...
hidup kita tidak menjadi seperti ’ternak’ seperti yang Tuhan gambarkan.
Amien...